Mendorong BUMN Bersih BPKP Laksanakan FGD dengan Holding Perkebunan



Mendorong BUMN Bersih  BPKP Laksanakan FGD dengan Holding Perkebunan
Dirut PTPN IV Erwin Nasution Memberikan Kata Sambutan

Sebagai tindak lanjut dari Memorandum of Understanding (MoU) antara Holding Perkebunan dengan BPKP yang berlangsung di Yogyakarta beberapa waktu yang lalu, acara Focus Group Discussion (FGD) yang membahas penerapan Internal Control System dan Good Corporate Governance (GCG) adalah hal yang penting dan merupakan kewajiban perusahaan untuk mengendalikan perusahaan dengan baik, supaya nanti jangan menjadi salah arah dan tujuan.

Demikian disampaikan Dirut PTPN IV Erwin Nasution dalam acara FGD penerapan Internal control system dan GCG pada PTPN III dan Anak Perusahaan, yang dihadiri oleh Gatot Darmasto (Deputi Kepala BPKP Bidang Akuntan Negara), Bambang Utoyo (Direkur Pengawasan Badan Usaha Agrobisnis, Jasa Kontruksi dan Perdagangan Deputi Akuntan Negara), Mulyana (Kepala Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Utara), Direksi PTPN III, Direksi PTPN II, Direksi PTPN IV, peserta FGD dari PTPN I s/d PTPN VI, PTPN VIII dan PTPN XIII, di auditorium Kanpus PTPN IV Medan Rabu (2/12/2015) pagi.

Praktik penerapan GCG PTPN IV
Peserta FGD dari PTPN I s/d VI, PTPN VIII dan PTPN XIII
  
Praktik penerapan GCG di perusahaan BUMN sudah diatur dalam Kepmen BUMN No. 117/M-MBU/2002, dengan harapan mendorong perusahaan untuk mengelola risiko bisnis secara terintegrasi dengan menerapkan sistem pengendalian internal yang efektif, merupakan faktor penting dalam upaya mengamankan investasi dan aset perusahaan BUMN, sebut Erwin Nasution. 

Erwin Nasution juga mengingatkan bahwa ada 5 prinsip GCG (keterbukaan informasi, akuntabilitas, pertanggungjawaban, kemandirian, kesetaraan dan kewajaran) yang dapat dijadikan pedoman bagi para pelaku bisnis untuk meningkatkan daya saing perusahaan, apalagi dalam menyongsong Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) yang akan berlaku mulai akhir tahun 2015 ini. 

Sebagai informasi bahwa assesment dari Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Utara terhadap PTPN IV selama 5 tahun terakhir 2010 s/d 2015, indikator nilai penerapan GCG di PTPN IV meningkat berturut-turut yaitu 90,40 (thn 2010); 91,11 (thn 2011); 92,60 (thn 2012); 93,11 (thn 2013); 93,45 (thn 2014).

Praktik penerapan GCG PTPN IV

Di akhir sambutannya Erwin Nasution mengatakan bahwa perlunya konsistensi kita dalam melaksanakan praktik GCG di masing-masing perusahaan dan acara FGD ini sangat baik sebagai forum diskusi, saling tukar informasi dan pengalaman, dalam rangka memberi konstribusi positif dari masing-masing peserta khususnya kita di perusahaan perkebunan, sehingga kita mampu bersaing dengan perusahaan sejenis di kawasan ASEAN. 

Gatot Darmasto Deputi Kepala BPKP Bidang Akuntan Negara menyampaikan dalam overview-nya, permasalahan yang dihadapi oleh sistem pengendalian intern perusahaan BUMN saat ini adalah kurangnya komitmen manajemen terhadap pengendalian intern dan sanksinya. Disampaikan juga agar perusahaan menggunakan sistem pengendalian intern berbasis COSO tahun 2013. Dalam COSO 2013 ini, control environment merupakan lapisan teratas dan menjadi pondasi terlaksananya sistem pengendalian intern.

Ka-ki; Dirut PTPN IV Erwin Nasution, Deputi Kepala BPKP Bidang Akuntan Negara Gatot Darmasto, Direnbang PTPN III Alexander Maha, Dirsdm PTPN IV Andi Wibisono.
  

Selain penerapan sistem pengendalian intern, pemahaman mengenai pengelolaan risiko perusahaan menjadi suatu keharusan bagi para auditor internal dan auditor eksternal. Apalagi dengan penggunaan risk based audit, di mana auditor diharuskan melakukan pengujian yang lebih mendalam terhadap area-area yang mempunyai risiko terjadinya penyimpangan yang tinggi. 

Penerapan sistem pengendalian intern yang efektif dan pengelolaan risiko perusahaan secara terpadu menjadi sangat penting, mengingat jumlah aset negara yang dikelola oleh BUMN sangat signifikan. 

Kegiatan FGD dilaksanakan mulai tanggal 2 – 3 Desember 2015 dan diisi dengan diskusi mengenai peran Satuan Pengawasan Intern (SPI) dengan penerapan tata kelola perusahaan yang baik, serta overviu SPI, simulasi penerapan SPI, overvie GCG, assessment penerapan GCG dan ditutup dengan sosialiasi Online Document System Support (Olidoss).

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Mendorong BUMN Bersih BPKP Laksanakan FGD dengan Holding Perkebunan"